Capung

Friday, August 19, 2005

Rejeki nomplok

Beberapa hari yang lalu saya kebetulan menonton acara Rejeki Nomplok edisi spesial 17 Agustus. Sesuai dengan tema 17 Agustus, yang beruntung mendapatkan rejeki nomplok adalah seorang veteran perang kemerdekaan.

Bapak itu telah kehilangan tangan kanannya, akibat tertembak peluru sewaktu perang dan harus diamputasi. Sayang saya lupa nama beliau, tapi yang jelas saya sangat terharu melihat ketulusan hatinya. Ketika mendapatkan rejeki tersebut, dia mengatakan bahwa dia ingin melaporkan hal tersebut kepada ketua korps veteran. Setelah pembawa acara meyakinkan bahwa rejeki tersebut memang hak dia, keinginannya untuk berbagi tetap kuat. Akhirnya sebagian dari rejeki yang berjumlah 5 juta rupiah tersebut digunakan untuk membeli sembako yang akan dibagikan kepada warakawuri (istri para pahlawan yang telah gugur/meninggal dunia).

Satu hal lagi yang membuat saya kagum adalah keteguhan beliau untuk tetap mencari nafkah dengan keringat sendiri. Dengan satu tangan, dia bekerja mencuci sepeda motor dengan penghasilan yang tidak seberapa.

Setelah menonton acara tersebut saya kemudian merenungkan, ternyata benar bahwa kemerdekaan yang 60 tahun lalu kita raih atas rahmat Allah SWT, diperjuangkan oleh orang - orang yang memiliki karakter rela berkorban, tidak mementingkan diri sendiri, dan memiliki semangat juang yang tinggi. Hal - hal tersebut sangat bertolak belakang dengan keadaan masyarakat Indonesia pada umumnya sekarang ini. Saya yakin jika kita mau meneladani karakter para pejuang tersebut, insya Allah Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan yang berkepanjangan ini. Tentu, seperti kata Aa Gym, saya harus mulai dari diri saya sendiri untuk memperbaiki diri ini yang masih banyak kekurangan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home